Ma'arif Journal of Education, Madrasah Innovation and Aswaja Studies

Analysis of Arabic Language Learning Difficulties of VIII Grade Students at MTs Al Azhar Samarinda

2024-12-05T19:02:33+07:00

Learning difficulties are conditions where there are obstacles during the learning process so that they cannot achieve optimal learning goals. These learning difficulties then become obstacles that students realize and do not realize. In the process of implementing learning at MTs Al Azhar Samarinda, students with different educational backgrounds are found. There are students who come from general elementary schools and there are students who previously attended Madrasah Ibtidaiyah (MI) and Integrated Islamic Elementary School (SDIT). This study aims to analyze the causes of learning difficulties in Arabic and is expected to be a solution in overcoming the learning difficulties of class VIII students at MTs al Azhar Samarinda. This research is a descriptive qualitative research with data acquisition techniques of observation, interview, and literature study. The results of the study state that there are two factors that cause learning difficulties. Factors that cause learning difficulties are internal factors and external factors. Internal factors originating from students include the cognitive domain, affective domain, and psychomotor domain. While external factors that come from outside students lack varied learning methods and the use of learning media, noisy classes, and the family environment.

The Adversity Quotient (Aq) In The Stories Of Prophet Noah (Pbuh) And Prophet Abraham (Pbuh): An Islamic Education Perspective

2024-10-30T15:18:47+07:00

Salah satu kecerdasan yang dimiliki manusia adalah adversity quotient, yang merujuk pada kemampuan individu untuk menghadapi kesulitan. Banyak kasus menunjukkan bahwa orang sering gagal melihat tantangan sebagai peluang. Dalam Islam, Allah SWT telah memperingatkan bahwa hidup akan termasuk ujian, seperti bencana, godaan, kesulitan, dan hukuman. Oleh karena itu, penting untuk mengembangkan adversity quotient dari perspektif pendidikan Islam untuk membangun ketahanan psikologis umat Muslim. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) memahami konsep adversity quotient dalam kerangka pendidikan Islam; dan (2) memahami adversity quotient dalam kisah Nabi Nuh dan Nabi Ibrahim dari perspektif pendidikan Islam. Penelitian ini adalah studi pustaka menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data untuk studi ini mencakup dokumen, buku, dan jurnal relevan dengan topik. Temuan penelitian menunjukkan bahwa: (1) konsep adversity quotient dalam pendidikan Islam merujuk pada kemampuan individu untuk menghadapi kesulitan, mengamati, dan mengubahnya menjadi peluang. Dalam pendidikan Islam, kemampuan ini dikembangkan melalui penguatan pikiran dan hati, kesejahteraan spiritual dan fisik, serta etika. Ini diwujudkan dalam nilai-nilai pendidikan seperti kesabaran, ketahanan, ambisi, dan pengorbanan; dan (2) Adversity quotient dalam kisah Nabi Nuh mencakup enam nilai pendidikan: kesabaran, optimisme, ketekunan, ketahanan, kemurahan hati, jihad, dan pengorbanan. Sedangkan adversity quotient dalam kisah Nabi Ibrahim mencakup delapan nilai pendidikan: kepercayaan kepada Allah (tawakkal), kesabaran, rasa syukur, optimisme, ketekunan, kemurahan hati, jihad, pengorbanan, dan keteguhan (istiqamah).

Improving Letter Recognition Skills in Children Aged 4-5 Years Through Flash Card Media

2024-07-30T00:33:18+07:00

The purpose of this study is to find out the implementation of flash card media and its effect on children aged 4-5 years. The research subjects amounted to 17 children aged 4-5 years in Group A at RA Muslimat NU 21 Malang school. The data analysis of this study is a descriptive statistical test to find the mean, and use the Kolmogorov-smirnov normality test, then test the hypothesis using the t-test. The results of this study show that the application of flash card media is very important to introduce letters. During the experimental process, the researcher together with the teacher organized the learning skillfully in the application of flash card media. First, the introduction of letters to children through the designation of letters on the card. At this stage, researchers do a lot of introducing letter symbols to children by showing pictures of letters as listed in flash cards, one by one slowly. Then make a game with flash card media. At this stage, researchers make games with students in a group. After the application of flash card media, the average score was 63.76 and categorized as very high at 88%. Posttest inferential statistical analysis obtained tcount (12.48) ˃_ttable (1.745) at 0.05. It can be concluded that the use of flash card media can affect the ability to recognize letters in children aged 4-5 years.

The Role of Principal Leadership as a Motivator in Improving Teacher Performance in Public School and Madrasah

2024-12-07T20:54:47+07:00

Pendidikan yang bermutu memerlukan kepemimpinan yang efektif dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan memotivasi guru untuk mencapai kinerja yang optimal. Artikel ini menguraikan peran penting kepemimpinan dalam pendidikan, dengan fokus pada kepala sekolah sebagai pemimpin utama di lingkungan sekolah. Melalui tinjauan pustaka, artikel ini menyoroti tujuh peran utama kepala sekolah, termasuk sebagai pendidik, manajer, administrator, pengawas, pemimpin, wirausahawan, dan pembangun iklim sekolah yang kondusif. Selain itu, artikel ini membahas peran kepala sekolah sebagai motivator untuk meningkatkan kinerja guru, dengan merancang lingkungan sekolah yang mendukung, menciptakan suasana kerja yang harmonis, menanamkan kedisiplinan, memberikan dorongan, dan memberikan penghargaan kepada guru. Terakhir, artikel ini menekankan pentingnya profesionalisme dan kinerja guru dalam menentukan kualitas pendidikan, dengan memperkuat standar kompetensi yang harus dimiliki guru dalam kompetensi profesional, pedagogik, sosial, dan kepribadian. Kepemimpinan kepala sekolah yang efektif dalam memotivasi dan mendukung guru dapat meningkatkan profesionalisme dan kinerja mereka, yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas pendidikan dan keberhasilan siswa.

Strategy of Indonesia, Japan and Finland, Implementing Leading Schools in Total Quality Management

2024-10-25T17:25:24+07:00

Studi ini bertujuan untuk menganalisis dan membandingkan sistem pendidikan di Finlandia, Jepang, dan Indonesia dalam konteks penerapan Total Quality Management (TQM) untuk menciptakan sekolah teladan. Metode yang digunakan adalah tinjauan pustaka, mengumpulkan dan menganalisis sumber-sumber terpercaya mengenai pendekatan pendidikan masing-masing negara. Temuan penelitian menunjukkan bahwa meskipun negara ketiga memiliki prinsip yang berbeda—Finlandia menekankan aksesibilitas dan kesetaraan, Jepang fokus pada disiplin dan pengembangan karakter, dan Indonesia mengutamakan pengembangan keterampilan hidup—semuanya berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan prinsip-prinsip dari sistem pendidikan lain dapat membantu reformasi pendidikan di Indonesia. Kesimpulan yang diambil adalah pentingnya setiap negara terus menyesuaikan dan memperbarui sistem pendidikannya agar selaras dengan perkembangan global dan kebutuhan masyarakat, dengan demikian memastikan pendidikan berfungsi sebagai alat yang efektif untuk pembangunan sosial dan ekonomi.

Integration of Emotional Intelligence in the Implementation of Curriculum and Islamic Boarding School-Based Learning: Educational Implications for Sustainable Development

2024-12-09T15:14:52+07:00

This study aims to develop the perspective of integrating emotional intelligence values in the implementation of pesantren-based curriculum and its implications for education for sustainable development. This research was developed by the researcher with the initial concept, namely efforts to develop students' emotional intelligence through curriculum management and learning which was then re-analyzed on the implications of education for sustainable development. This study uses a qualitative approach of multi-site study type at the research location or site I, An-Nur Bululawang Junior High School and site II, Al-Yasini Pasuruan Superior Junior High School. The results of this study show that the integration of emotional intelligence in the pesantren-based curriculum, in this case at An-Nur Bululawang Junior High School and Al-Yasini Superior Junior High School, has great potential to support sustainable development goals, in aspects related to students' emotional intelligence.